Selasa, 29 Desember 2009

RESUME BUKU SOSIOLOGI PENDIDIKAN

KARYA PHILIP ROBINSON(TERJEMAHAN)

Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah sosiologi pendidikan islam

Dosen Pengampu:Nur Hamidi ,M.A.

E:\PICTURE\LOGO UNIVERSITAS\Best Logo IAIN.jpg

Disusun oleh :

Agus Firmansyah(07410356)

PAI A(1)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

2009

PENDAHULUAN

dalam sejarah manusia sejak ada di dunia pasti tidak akan lepas dari mananya proses pendidikan.Pendidikan disini yang dimaksud baik pendidikan yang masih bersifat sederhana maupun komplek.Pendidikanyang bersifat sederhana yang kami maksud adalah pengajaran ilmu dari orang tua kepada anaknya yang berupa ilmu berbicara ,bertingkahlaku,nercocok tanam,dan kegiatan lainnya yang masih dalam lingkup keluarga.pendidikan semacam ini sudah ada sejal manusia pertama kali diciptakan yakni Nabi Adam As.

Semakin tahun bertambah manusia pun mulai mengalami perbaikan dalam dunia peradabannya.perkembangan itu mulai menyebabkan manusia mulai dapat menyusun program pendidikan yang lebih baik.hal ini dapat ditunjukkan dari perkembangan dunia pendidikan di barat maupun ditimur .dibarat dalam dunia pendidikan selalu mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini selalu tidak lepas dari sumbang sih dari keilmuan filsafat.kejadia yang sama juga terjadi dalam dunia pendidikan islam yang mulai dari zaman nabi sampai sekarang selalu mengalami lemajuan yang sangat signifikan ,meskipun hasilnya dari keduanya bertolak belakang ,Dunia barat dalam pendidikannya mampu menghasilkan manusia yang pandsai dalam bidang intelektual sehingga ia dapat menemukan hal –hal yang baru dalam bidang sains dan teknologi ,sementara dilain pihyak sungguh ironos masib spiritual mereka .Mereka tidak mengerti dengan dunia etika dan agama .mereka menganggap hidup hanya untuk mencari kesenangan.di dunia pendidikan timur hal yang berkebalikan juga terjadi.Pendidikan di dunia timur hanya bisa mencetak kader yang pandai dalam hal agama yakni spiritual tetapi gersang dari dunia intelektual,mereka lebih suka dengan dunia mitos dan takdir dan tidak punya semangan kerja yang tinggi.

Ternyata semua ini terjadi tidak lepas dari namanya teoro caturtunggal pendidikan.Dalam teori caturtunggal pendidikan ada empat komponen yang membuat pendidikan mengarah kemana atau dengan bahasa lainnya yakni tujuan.catur berarti (empat),sedangkan tunggal berarti satu.maksud dari ini adalah bahwa untuk mencapai satu tujuan pokok pendidikan memerlukan empat komponen pendidikan yaitu keluarga,masyarakat,sekolah,dan tempat ibadah.Empat lomponen tersebut yang menentukan berhasil tidaknya pendidikan.Kalau keempat pendidikan tersebut bekerja secara sinergis pasti tujuan itu akan tercapai dengan baik.begitu sebaliknya .

Kajian mengenai hubunbgan keempat komponen tersebut ternyata dalam dunia pendidikan dikaji dalam suatu keilmuan senmdiri sekarang yangbiasa kita sebut dengan sosiologi pendidikan.sosiologi pendidikan berawak dari Negara inggris.Ilmu ini ada tidak terlepaskan dari adanya perkembangan ilmu sdosiologi yang dipelopori oleh august comte.tapi dalam dunia islam bapak sosiologo dikenal dengan ibnu khaldum.tapi meskipun diketahuai bahwa bapak sosiologi sebenarnya ibnu kahaldum,tapi dalam perkembangan dunia sosiologi orang lebih suka mengemal dengan orang-orang barat karena memang keilmuan mereka tak terhenti pada satu tokoh.mereka saecara terus menerus memberikan beberapa tokoh yang ahli dalam bidang tersebut.setelah auguste comte dunia sosiologi dikejutkan dengan tikoh baru lagi yakni emile durkhem.pada masa emile durkhem inilah kajian mengenai sosiologi pendidikan mulai Nampak.kemudia diteruskan dengan tokoh-tokoh lain yang sangat berpengaruh antara lain:karl marx,georege Herbert mear,nax weber,dll.

Pada bagian terakhir kami memberikan gambaran tentang sosiologi pendidikan mulai dari perkembangan sampai dalam praktek dilapangan dengan berpatokan dari buku karangan Philip robinson yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia .Didalam buku tersebut ada beberapa fokus yang dibahas yakni mulai pertama ia perkembangan keilmuan sosiologi pendidikan,kemudia dilanjutkan dengan beberapa bab lain yang sangat runtut antara lain:sosiologi satu yang pada bab ini penulis membahas tentang hubungan antara nak dan keluarga,sosiologi dua yang pada poim imi lebih menekankan bahasa,intelegensi,dan kemampuan,ruang kelas,guru dan proses belajar,organisasi sosial ilmu pegetahuan,sekolah sebagai organisasi,pendidikan dan struktur kesempatan,pendidikan dan dunia ketiga,dan bab terakhir penulis menulis bahasan ini dengan reproduksi dan otonomi relative

PEMBAHASAN

sosiologi pemdidikanDalam buku ini terungkap kata bahwa keilmuan sosiologi pendidikan sangatlah baik ketiga mereka dapat memberikan tiga gambarab pokok yang harus dimiliki.komponen tersebut antara lain:historis,structural,dan biografis.menurut Floud dan halsey bahwa sosiologi pendidikan dilenal menjadi dua tahapan yang berbena yakni tahapan makro dan mikro.Tahapan makro disini pendidikan dibahas pada kontek ekonomi,struktur kesempatan,dan pencapaian tujuan politik.tahapan mikro dengan pusat perhatian antara guru dan murid yang ada di sekolah yang membentuk identitas dalam sekolah tersebut.

Pada tahun 1961 samapai tajun 1972 sosiologi pendidikan masih bberkutat pada ranah makro,mikro,politik arithmetic,wacana pendidikan.Barulah ketika pada tahun 1973 keatas ada pembaharuan dalam arah sosiologi pendidikan yang dilakukan oleh para ilmuwan amtara lain esland,keddie,shipman,flew,banls,berbaum,dan demaine.sosilogi ini berwal dari perhatian terhadap kurikulum dan interaksi dalam kelas .dan timbulnya minat untuk memahani sejarah ,dan akibat-akibat dari pendidikan massa.

Penggolongan sosiologi pendidikan mengalami tiga fase utama yakni politik ariyhmetic yakni yang tak boleh tidak akan mendistorsikan karya banyak tokoh,fase sosiologi kemtemporer adanya fleksibelitas dari penerapan karya tokoh tersebut.fase ketiga yakni harus adanya sintesa –sintesa dalam proses –proses pendidikan yang telah berlangsung.

sosiallisasi antara anak dan keluarga Hubungan interkasi natara nak dan keluarga kan menimbulkan beberapa teori antara lain :teori sosialisasi pasif .teori ini digagas oleh talcott parson yang berbunyi mak haruislah dianggap selalu onjek yang menerima respon secara terus –menerus sehingga bisa menghasilkan kepribadian yang unggul.teori sosialisasi aktifjadi amak didik dibangun untuk senantiasa menyelesaikan permasalahannya sendiri.teori sosialisasi radikaljadi sosialisasi berlangsung pada lapisan masyarakat yang majemuk,

Setelah kita membahas tiga teori tersebut marilah dibahas pula struktuk sosial masa kanak-kanak yang terbagi menjadi 2 bagian yakni masa longitudinal dan keluarga.

sosialisasi bahasa ,intekegensi,dan kemampuan dalam bab ini dibicarakan aspek-asapek dari proses sisialisasi yang melingkupi dua hal pokok yakni dimensi structural dan atribut-atribut.bahasan telah memasuki tes IQ yangmerupakan komponen untama untuk mengetahuai tiga hak tersebut.dan soal-soal yang dibuat untuk tes Iq tersebut haruslah bersifat obyektif dan sesuai dengan standar yang dapat mengukur IQ anak didik.

Ruang kelas merupalan satu system sosial yang didalamnya terejadi interaksi antara peserta didik debngan pendidik,juga peserta didik dengan peserta didik .disini sosiligi melihat peran guru dalam rung kelas trsebut apakah guru sebagai pusat pembelajaran atau sebaliknya.kadang ruang kelas menimbulkan permasalahanbaru yakni diferensialisasi anak didik,bahas dakam menyampaikan ilmu,letertiban,dam implementasi perunahan dalam praktek –praktek kelas.

guru merupakan pekerjaan sosialyang selalu ingin melayani masyarakat yakni terutama para murid yang berada di sekolah.denagn tugas seberat itu tidaklah mudah untuyk menjadi seorang guru.Ia harus selalu melakukan proses adaptasi dan pengenalan terhadap lingkungan yang diajari ilmu.jadi wacana guru sebagai profesi haruslah selalu digiatkan karena untuk melakukan pekerjaan ini perlu orang yang ahli .pabila tidak hancurlah masa depam peseta didik.Karena peran tersebut bersifat urgen dan penting dalam pendidikan marilah dibahas untuk mewujudkan proses sosialisasi profesi dalam hal guru.

Teori sistem merupakan teori yang sangat banyak berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan .dengan adanya ini akan timbullah beberapa model kurikulum yang ada disekolah masing-masing baik itu model dari bawa keatas maupun dari atas kebawah .dan juga ada yang mengatakan model kurikulum reflektif,rasional tersembunyi.

Sekolah sebagai organisasi haruslah bisa membentuk iklim suasana yangbagus dalam organisai tersebut .dalam oraganisai ada bebrapa pendekatan yakni pendekatan menajemen,birokrasi,sistemik,indivisualisasi,kurikulum dan oraganisasi yang saling mendukung antara satu dengan yang lain,

Pendidikan dan struktur lesempatan sangatlah berpengaruh terhadap realitas kenyataan yang terjadi pada masyarakat.kesempatan disini dimaknai dalam dua hal yakni kelas sosial dan persamaan .hak inilah yang menimbulkan mobilitas sosial ,telaah pemerintah dan nada skeptic,sekolah dan peluang hidup,ditiap Negara terutama Negara maju,serta modus I mobilitas tersebut,

Pendidikan dan dunia ketiga menjadi pembahsan yang tidak asing lagi bagi kita pendidikan di dunia ketiga dimaksudjan pada bebua afrika dan asia.Pendidikan yangterjadi pada dunia ketiga ini tidak lepasa dari peran para kolonialisme yang membawa pemdidikan modern dalam Negara atau daerah tersebut .Tapi pendidikan yang diberikan kepada Negara jajhan yang mereka duduki hanya sebatas pada orang yang borjuid yang nau bekerja sana dengan mereka.

Penjajah melakukan diskriminasi dalam pendidikan terhadap nak-nak pribuni yang ada dinegara jajahan.Sehingga tidak ada pendidikan bagi mereka yang kaum miskin.Bagi kaum miskin sesuatu yang mustahil untuk mendapatkan pendidikan atau ilmu tentang sains>penduduk setempat hanya mendapatkan ilmu agama dari para warganya sendiri.

Pendidikan dinrgara dunia ketiga dipengaruji oleh teori pembangunan .Hal ini terjadi karena mereka lama terpuruk dalam pendidikannya.sebagai indicator dari adanya teori pembangunan tersebut yakni dengan adanya metode indeks dan tahap-tahap pembangunan.tahap pertumbuhan disini didekati dengan dua pendekatan yakni pendekatan psikologis (kejiwaan ) yakni maksudnya memang harus adanya pendekatan yang inte dalan bidang ini karena penduduk dari Negara penjajah banyak mengalami penderitaan yang sangat dasyat dari akibat kebijakan yang dibuat oleh Negara penjajah.kedua pendekatan difusionis yang merupakan yakni tidak berfungsinya atau tidak seimbangnya antara modal.teknologi,lembaga-lembaga,infrasruktur.hal inilah npendekatan ini yang sangat diperlukan untuk menghidupkan pendidikan.

Wacana pendidikan neokolonisme juga wacana yang menghampiri di Negara dunia ketiga .hal ini tebukti dengan didirikannya unesco merupalan satu penjajahan dalam dunia pendidikan di Negara dunia ketiga yang harus patuh dan selalu mencontoh pola pendidikan sebgai standar umesco.Padahal tiap daerah mempunyai karakter pendidikan yang berbeda-beda.,pendidikan yang paling dominan dalam dunia ketiga yakni pendidikan pokok yang diterapkan oleh pemerintah yang wajib ditempuh oleh semua penduduk>disamping haltersebut pendidikan formal juga mendukung hal tersebut.Pemerintah juga memberikan akternatif pilihan sekolah yang menjadi terobosan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini.

Pendidikan dalam reproduksi dan otonomi relative.pemdidikan disetiap Negara selalu mengalami hal paradok antara satu hal dengan hal lainnya yakni :disatu pihak pemerintah diharaplan memberikan tujuan pendidikan dapat tercapai.disisi lain permasalahan yang dialami tiap daerah menghambat hal tersebut.jadi alternative yang perlu dicoba yakni sosiologi pendidikan dalam kontek yang dimaksudkan haruslah dapat meganmbil dari nilai-nilai yang telah ada dimasyarakat tersebut.Pemerintah tidak bisa membuat peraturan dalam bidang pendidikan untuk diteraplan pada semua daerah.perluadanya pengembangan dari tiap daerah madding –masing.

Pendidikan dan pasar budaya merupalan wacana yang telah dijelaskan oleh bowles dan gintis mengenai ketidakadaan teori isi.jadi pendidikan harusdlah memberikan pemahaman tentang pasar budaya atau bahasa ngentren yakni multicultural untuk bisa mengatasi perbedaan yang terjadi dalam masyrakat sehingga dapat mengayomi segala perbedaan buidaya yang ada.

PENUTUP

Pendidikan menjadi sesuatu yang urgen dan tidak dapat dipisahkan dari beberapa lapisan masyarakat,pemerintah,dan budaya.untuk membentuk pendidikan yang berkualitas perlu adanya kajina interen tentang ketiga ranah tersebut.keluarga juga hal yang tidak bisa terpisahkan dari sosiologi pendsidikan.Ketika pendidikan sudah bisa mensinergiskan keempat ranah tersebut pastilah hasil dari pendidika tersebut dapat menjadi peserta didik yang handal sesuai dengan tujuan sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar