Rabu, 30 Desember 2009

pemikiran fazlur rahman

SEJARAH DAN PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN

Disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Pengantar Filsafat Pendidikan Islam

Dosen pengampu:Prof.Dr.Sutrisno.M.Ag

D:\kuliah\Logo\University\UIN SUKIJO.TIF

Disusun oleh:

Agus Firmansyah (07410356)

Heri Kiswanto (07410343)

Sri wahyu budayah ( )

Esti setyaningsih ( )

Rosyid Kurniawan ( )

Siti Zakiyatun Nafi’ah ( )

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2009

PENDAHULUAN

A. Biografi fazlur rahman

Rahman lahir pada tgl 21 september 1919 didaerah hazarah ,(anak benua india)yang sekarang terletak di sebelah barat Pakistan.ayahnya maulana sahib al- din ,adalah seorang alim terkenal lulusan deoband e.ayahnya memperhatikan rahman dalam hal mengaji dan menghafal alquran.sehingga ,pada usaia 10 tahun rahman telah hafal alquran seluruhnya .pendidikan dalam keluarganya benar –benar efektif dalam membentuk watak dan kepribadiannya untuk dapat alam menghadapi kehidupan nyata .

Hal penting yang telah mempengaruhi keagamaan rahman adalah bahwa ia dididk dalam sebuah keluarga dengan tradisi madzab hanafi;sebuah madzab sunni yang lebih banyak menggunakan rasio dibandingkan dengan madzab sunni lainnya.kemudian pada tahun 1933 ,rahman melanjutkan studinya ke lahore dan memasuki dunia modern,pada tahun 1940,dia menyelesaikan gelar BA nya dalam bidang bahasa arab pada Universitas Punjab.pada tahun 1942 dia berhasil menyelesaikan materinya dalam bidang yang sama di universitas yang sama.

Pada tahun 1946 Rahman berangkat ke Inggris untuk melanjutkan studinya di Universitas Oxford dibawah bimbingan Es Fande Bergh dan H.A.R.Gibb,Rahman menyelesaikan program phdnya pada tahun 1949 dengan disertasi tentang ibnu sina. Dua tahun berikutnya disertasi tersebut diterbitkan oleh oxford unevesity press dengan judul avicinna’s psychology pada tahun 1959 karya suntingan rohman dari kitab an-nafs karya ibnu sina diterbitkan oleh penerbit yang sama dengan judul avecinna’s de anima.

Setelah tamat dari oxford university, dia tidak langsung pulang ke negrinya tetapi mengajak durkhem university, inggris; kemudian di institute of Islamic studies mc gill university kanada dan menjabat sebagai associate professor of philoshiphy.

Selama kuliah di barat, ia belajar bahasa latin yunani, inggris, jerman, turki, arab dan ordo. Pada saat mengajar di durkhem university rahman menyelesaikan karya originalnya yang berjudul probheji in islam : philoshophy and ordoksi.pada tahun 1960 rahman pulang ke negrinya, Pakistan kemudian dua tahun berikutnya dia di tunjuk sebagai direktur lembaga riset islam setelah sebelumnya dia menjabat sebagai staf di lembaga tersebut selama beberapa saat selam kepemimpinan rahman lembaga ini berhasil menerbitkan dua jurnal ilmiah, yaitu Islamic studies dan fiqrun nazr berbahasa ordo.

Selama jabatannya menjadi direktur rahman menjalankan dua strategi ganda yaitu mengangkat beberapa lulusan madrasah yang menguasai bahasa inggris bagi staf junior dan mencoba melatih mereka dalam teknik-teknik riset modern dan sebaliknya merekrut staf-staf senior dari kalangan lulusan universitas di bidang filsafat atau ilmu social dan member mereka pelajaran bahasa arab serta disiplin-disiplin islam klasik yang utama seperti hadits dan ushul fiqh dia juga mengirim beberapa orang ke luar negri untuk mendapatkan training dan jika memungkinkan gelar-gelar dalam kajian keislaman baik di uneversitas barat maupun timur

Pada tahun 1964 rahman ditunjuk sebagai dewan ideology islam pemerintahan islam, pemerintah Pakistan setelah beberapa saat melepas jabatannya di lembaga research. Pada tahun 1969 ia pergi ke Amerika sebagai tenaga pengajar di universitas California Los Angeles, disamping itu ia juga menjadi guru besar kajian Islam di Departemen of Near Eastern Languages and Civilization, Univercity of Chicago. Ia ngajar selama 18 tahun di Chicago akhirnya ia kembali ke pangkuan Illahi Robi pada tanggal 26 Juli 1988.

B. Prestasi fazlur rahman

1. Karya-karya yang berupa buku :

1. Avecinna’s psychology

2. Prophecy in islam : philosophy and orthodoxy

3. Avecinna’s de Anima, being the psychological part of kitab al-shifa

4. Philosophy of mulla sadra shirazi

5. Islamic methodology in history

6. Islam;

7. Major themes of the qur’an

8. Islam and modernity : transformation of an intellectual tradition

9. Health and medicine in Islamic tradition

2. karya yang berupa artikel :

a. ‘some Islamic issue in the ayyub khan era’

b. Islamic : challenges and opportunities

c. Toward reformulating the methology of Islamic law : syaikh yamnai on “public interest” in Islamic law

d. Islam : legacy and contemporary challenge.

e. Islam in the contemporary world

f. Roots of islamics neo fundamentalism

g. Change and the muslim world

h. The impact of modernity on islam

i. Islamic modernism : its scope, method and alternatives

j. Divine revelation and the prophet

k. Interpreting the qur’an

l. The qur’anic consept of god, the universe and man

m. Some key etical concept of the qur’an

PEMBAHASAN

A. Corak Pemikiran Rahman Dalam Pendidikan

Pendidikan islam menurut rahman bukan sekedar perlengkapan dan perlalatan fisik atau kuasi fisik pengajaran seperti buku-buku yang di ajarkan ataupun stuktur eksternal pendidikan, melainkan sebagai intelektualisme islam karena baginya hal inilah yang dimaksud dengan esensi pendidikan tingi islam. Hal ini merupakan pertumbuhan suatu pemikiran islam yang asli dan memadai, dan yang harus memberikan kriteria untuk menilai keberhasilan atau kegagalan sebuah system pendidikan islam.

Pendidikan islam dapat mencakup dua pengertian, yaitu pertama, pendidikan islam dalam pendidikan praktis yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dunia islam seperti yang di selenggarakan di Pakistan, sudan, Saudi, iran, maroko dan sebagainya, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Untuk Indonesia, meliputi pendidikan di pesantren, di madrasah, dan di perguruan tinggi islam, bajhkan bisa juga pendidikan agama islam di sekolah dan pendidikan agama islam di perguruan tinggi umum. Kedua, pendidukan islam yang di sebut dengan intelektual islam. Lebih dari itu, pendidikan islam menurut rahman dapat juga di pahami sebagai proses untuk menghasilkan manusia integrative, yang padanya terkumpul sifat-sifat seperti kritis, kreatif, dinamis, inovatif, progresif, adil, jujur dan sebagainya.

Berdasarkan Al-qur’an, tujuan pendidikan menurut rahman adalah untuk mengembanngkan manusia sedemikian rupa sehigga semua pengetahuan yang di perolehnya akan menjadi organ pada keseluruhan pribadi yang kreatif, yang memungkinkan manusia untuk memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan umat manusia dan untuk menciptakan keadilan, kemajuan dan keteraturan dunia.

Tanggung jawab pendidik yang pertama adalah menanamkan pada pikiran-pikiran peserta didik dengan nilai moral. Pendidikan islam didasrkan pada ideology islam karena itu pada hakikatnya pendidikan islam tidak dapat meninggalkan keterlibatannya pada persepsi benar dan salah. Al-qur’an sering kali berbicara tentang dunia dan akhirat. Dunia bernilai lebih rendah, materialis serta hasil yang tidak memuaskan. Akhirat bernilai lebih tinggi, lebih baik dan menjadi tujuan dari kehidupan.

Al-qur’an menyuruh manusia mempelajari bumi seisinya dengan cermat dan mendalam serta mengambil pelajaran darinya agar dapat menggunakan pengetahuanya dengan tepat dan tidak berbuat kerusakan. Karena itu, tujuan utama drai pendidikan adalah untuk menyelamatkan manusia dari dirin sendiri, oleh diri sendiri dan untuk diri sendiri.

Fazlur Rahman memiliki berbagai pemikiran yang terkait dengan pengan pendidikan umat Islam. Ia berhasil mengembangkan suatu metode yang dapat member alternative, solusi atas problem-problem pendidikan umat Islam kontemporer. Semula ia mengembangkan metode kritik sejarah, kemudian dikembangkan lebih lanjut menjadi metode penafsiran sistematis (the systematic interpretation method), dan akhirnya disempurnakan menjadi metode gerakan ganda (a doble movement).

Tujuan pendidikan Islam menurut Fazlur Rahaman untuk memenuhi kewajiban terhadap Allah dan Rasul-Nya serta tercapainya kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Materi pendidikan menurut Fazlur Rahman meliputi mebaca dan menulis, berhitung, Al-Qur’an, al-hadits, komentar dan superkomentar, fiqih, Illahiyah, adab, thobi’iyah, dan astronomi.[1]

Metode pembelajaran abad pertengahan: membaca dan mengulang-ulang sampai hafal. Metode demikian ini menurut Fazlur Rahman dikenal dengan metode belajar secara mekanis, padasaat itu sekolah tidak melaksanakan ujian akhir tahun tetapi peserta didik bias naik ke tingkat yang lebih tinggi dengan rekomendasi guru-gurunya.[2]

Dalam berbagai bentuk menurut Fazlurr Rahman pendidiken Islam ketika jaman pertengahan menerapkan metode membaca dan menulis, tetapi yang paling lazim adalah menghafal Al-Qur;an dan Al-hadits, namun ada juga kelompok kecil yang berusaha mengembangkan kemamp[uan intelektual.[3]

Evaluasi pendidikan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan telah tercapai. Tujuan pendidikan menurut Fazlur Rahman adalah untuk mengembangkan manusia sedemikian rupa sehingga pengetahuan ynag diperolenhya akan menjadi pribadi yang kritis dan kreatif yang memungkinkannya pemanfaatan sumber-sumber alam untuk kebaikan, untuk manusia dan untuk menciptakan keadilan dan kemajuan dunia. Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan itu telah tercapai, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap performance peserta didik terutama dalam memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan manusia dan dari segi keberhaasilan menciptakan keadilan, kemajuan serta keteraturan dunia. [4]

Secara mendasar pembaharuan pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman dapat dilakukan dengan menerima pendidikan, kemudian berusaha memasukinya dengan konsep-konsep Islam. Menurut Fazlur Rahman, pembaharuan dilakukan dengan cara:

1. Membangkitkan ideologi umat Islam tentang pentingnya belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Berusaha mengikis dualism system pendidikan tradisional (agama), dan pada sisi lain ada pendidikan modern (sekuler). Kedua system ini sama-sama tidak beresnya. Karena itu perlu ada upaya mengintegrasikan keduanya.

3. Menyadari betapa pentingnya bahasa dalam pendidikan dan sebgai alat untuk mengeluarkan pendapat-pendapat yang orisinil. Menurut Rahman umat Islam adalah masyarakat tanpa bahasa karena lemah di bidang bahasa.

4. Pembaharuan di bidang metode pendidikan Islam yaitu dari metode mengulang-ulang dan menghafal pelajaran ke metode memahami dan menganalisis.[5]

B.Relevansi pemikiran pendidikan Fazlur rahman dengan pendidikan islam sekarang

Pendidikan tinggi Islam menurut Fazlur Rahman sangat strategis untuk megurangi benang kusut krisis pemikiran dalam islam yang berdampak pada stagnasi dan kemunduran peradaban islam,yang darinya dapat diharapkan berbagai alternative atas problem-problem yang dihadapi umat manusia.bahkan,menurut fazlur rahman pembaharuan islam dalam bentuk apapun yang berorientasi pada kemajuan,harus bermula dari pendidikan.hal itu hampir sama dengan yang dikemukakan oleh matuhu.menurut Mastuhu,IAIN merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam yang strategis untuk mengembangkan tradisi ilmiah umat islam yang peduli terhadap persoalan-persoalan besar bangsa.

Menurut Fazlur rahman ,problem pendidikan Islam yang paling mendasar dewasa ini adalah problem ideology.umat islam tidak dapat secara efektif pentingnya pengetahuan dengan orientasi ideologinya.akibatnya adalah mereka tidak terdorong untuk belajar.bahkan mereka tidak sadar kalau berada di bawah perintah moral kewajiban islam untuk menuntut ilmu pengetahuan.Problem yang sangat pelik adalah timbulnya dualism dalam system pendidikan ini dikarenakan karena adanya dikotomi ilmuhal ini dapat diperhatikan secara seksama pendidikan islam yang berbentuk lembaga mulai dari tingkat MI sampai Perguruan tinggi hanya bias ncetak para generasi yang tahu nilai nilai agama islam ,tapi tidak dapat menghadapi tantangan kehidupan modern.Sesuatu yang berkebalikan juga terjadi pendidikan umum dari tingkat SD sampai perguruan tinggi umum hanya bias mencetak orang yang sanggup bersaing didunia modern tapi gersang dengan nilai nilai agama islam.akibatnya tidak pelik orang yang mengalami stess ,bunuh diri,dan tindakan amoral lainnya merkipun sudah berpendidikan.padahal kita tahu sendiri bahwa di sumber agama islam di Kitab sucinya Alqur’an selalu tidak memisahkan antara ilmu agama dan umum.kalau pendidikan islam diteruskan seperti ini dapat diprediksi beberapa tahun kemudian pendidikan islam akan menjadi pendidikan yang ketinggalan dan tidak diminti oleh masyarakat (stakeholder)[6]

Menurut rahman untuk memenuhi target yang telah didambakan oleh masyarakat.Serta fungsi rahmatan lil alamin dapat meluas pendidikan islam haruslah melakukan teori gerak ganda sebelum menentukan target atau tujuan dari pendirian lembaga pendidikan tersebut.Gerak ganda atau Doble movement yang dimaksud rahman yakni ada dua tempat yang harus di perhatikan yakni sumber yang dalam kategori rahman adalah al-quran dan as-sunnah sementara tempat yang kedua yakni realitas social atau social cultural masyarakat setempat.langkah yang harus ditempuh dalam pendidikan yakni selaku pihak yang ingin mendirikan lembaga pendidikan islam haruslah dapat melihat realitas,kebutuhan masyarakat,tantangan kedepan.Kemudian pelaku lembaga pendidikan harus menarik problem tersebut kedalam daerah sumber .Dalam wilayah ini pelaku pendidikan melakukan proses perenungan yang mendalam agar lembaga pendidikan dapat memadukan hal tersebut .dan hasilnya dari proses tersebut baru dibuat dasar dalam pendirian dan pengembangan pendidikan islam.

Walaupun gagasan rahman disini hanya bersifat teoritis dan belum selesai tapi para ilmuwan berikutnya berhasil mengembangkan konsep Rahman tersebut dengan adanya berbagai pendekatan keilmuan pendidikan islam mulai dari islamisasi ilmusampai intergarasi dan interkoneksi.Ini dalam bidang keilmuan .dalam bidang menajemen pendidikan islam juga harus bersifat terbuka terhadap menajemen yang baru dan bersifat efektif .

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan Fazlur Rahman di atas maka dapat disimpulkan bahwa

Pendidikan tinggi Islam sangat strategis untuk megurangi benang kusut krisis pemikiran dalam islam yang berdampak pada stagnasi dan kemunduran peradaban islam,yang darinya dapat diharapkan berbagai alternative atas problem-problem yang dihadapi umat manusia, bahkan pembaharuan islam dalam bentuk apapun yang berorientasi pada kemajuan.oleh sebab itu fazlur rahman memberikan beberapa alternative yang sangat bagus baik melalui karya –karyanya maupun teorinya yakni double movement.

Pendidikan islam menurut rahman bukan sekedar perlengkapan dan perlalatan fisik atau kuasi fisik pengajaran seperti buku-buku yang di ajarkan ataupun stuktur eksternal pendidikan, melainkan sebagai intelektualisme islam karena baginya hal inilah yang dimaksud dengan esensi pendidikan tingi islam. Hal ini merupakan pertumbuhan suatu pemikiran islam yang asli dan memadai, dan yang harus memberikan kriteria untuk menilai keberhasilan atau kegagalan sebuah system pendidikan islam.

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, Fazlur Rahman Kajian Terhadap Metode, Epistemology dan System Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar:2006

Rahman, Fazlur , Islam and Modernity: Transformation of an Intellctual Tradition, the University of Chichago Press, America, 1982

Sutrisno, Pendidikan Islam yang menghidupkan,(Yogyakarta: Kota Kembang, 2006)



[1] Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of an Intellctual Tradition, the University of Chichago Press, America, 1982.hal 35-37.

[2] Sutrisno, Pendidikan Islam yang menghidupkan,(Yogyakarta: Kota Kembang, 2006), hal. 18.

[3] +++++

[4] Sutrisno, op.cit., hal. 106-107.

[5] Sutrisno, Fazlur Rahman Kajian Terhadap Metode, Epistemology dan System Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar:2006), hal. 167.

[6]

3 komentar: